Dimulai pukul 09.30 WIB, rapat koordinasi penanggulangan bencana banjir, angin puting beliung dan tanah longsor, dihadiri oleh forkopimda serta tamu undangan yang bertempat di aula BPBD Kabupaten Blora.

Penegasan tentang tak bisa diprediksinya suatu bencana melanda di daerah tertentu khususnya blora, membuat Bupati Blora lewat BPBD Blora perlu adanya suatu koordinasi di berbagai sektor.

yakni mulai dari unsur PEMERINTAH, TNI,POLRI, BADAN USAHA serta Relawan terkait penanggulangan Bencana yang mungkin bisa menimpa Suatu Wilayah di Kabupaten Blora.

" Perlu dibuatnya Peta Rawan Bencana di setiap kecamatan, kalau perlu per desa agar tingkat kerawanan bisa dideteksi sejak dini dan ditanggulangi,

Dari Unsur Pemerintah punya Standar operasional Prosedural sendiri begitu juga dengan TNI serta POLRI hal ini bisa menjadi kekuatan bagi kita dalam menangani suatu bencana entah itu banjir, tanah longsor

angin puting beliung maupun bencana lainnya" Tegas Bapak Djoko Nugroho dalam memimpin rapat koordinasi tadi.

Setelah Rapat dilaksanakan di aula kemudian rangkaian acara dilanjutkan dengan pengecekan sarana dan prasarana Penanggulangan Bencana di Halaman Depan Kantor BPBD Blora.

Sarana Prasarana ini juga melibatkan TAGANA dengan Dapur Umumnya, Peralatan dari PMI Blora, Pemadam Kebakaran Dari Satpol PP, Perahu dari POlres Blora serta Unsur lainnya yang tergabung dalam Relawan Kebencanaan di Blora.

Saat Cek Peralatan tadi pun, Pak Djoko Nugroho juga mencoba Air Minum yang dihasilkan dari Water Treatment Portable yang dimiliki BPBD Blora, yakni alat untuk mengubah suatu Air yang kurak layak menjadi Air Bersih dan Air Siap Minum, Alat ini sangat membantu dalam Penanganan Bencana saat kekuarangan Air Bersih.

Pengecekan ini pun bertujuan agar Semua Unsur Penanganan Bencana Sudah Siap Sedia apabila suatu waktu ada bencana yang datang menimpa wilayah kabupaten Blora.